Dalam kalender Hijriah, pergantian tanggal/hari bukan dimulai pukul 00:01 seperti kalender Masehi, melainkan dimulai saat matahari terbenam (magrib). Dan pergantian bulan ditandai dengan munculnya bulan baru (sabit) atau biasa disebut hilal.
Hilal ini menandakan dimulainya tanggal 1 dalam penanggalan Hijriah.
Ada dua metode untuk menentukan bulan baru, yang pertama yaitu dengan metode Rukyat (dilihat) yaitu dilihat secara langsung baik menggunakan mata telanjang maupun teleskop. Yang kedua yaitu metode Hisab (dihitung) menggunakan sistem perhitungan. Perhitungan ini melibatkan rumus-rumus fisika, matematika, data-data astronomi, dsb. Perhitungan ini bahkan bisa memprediksi hingga 100 tahun kedepan.
Adapun perbedaan yang kerap terjadi antara dua metode tersebut adalah ketika matahari terbenam dan tinggi hilal berada di 1 derajat diatas ufuk/horizon, maka dalam metode hisab sudah disebut bulan baru, sedangkan tidak untuk metode rukyat karena hilal 1 derajat diatas ufuk sangat sulit untuk dilihat, faktor lain yg juga mempengaruhi metode rukyat adalah awan dan cuaca. karena hilal akan sulit terlihat ketika langit mendung.
Tidak usah diperdebatkan, karena keduanya punya landasan fiqih masing masing.
Keluar dari konteks fiqih diatas, mari kita sedikit mengetahui ilmu astronomi yang ternyata mengagumkan dan membuat kita sadar akan kebesaran Allah yang maha berkuasa atas segalanya.
Bagaimana jika kita ingin mengamati hilal dan pergerakan benda benda diluar bumi seperti bulan dan matahari. Tentu harus tahu perhitungan-perhitungan astronomi yg ribet. Namun sebagai orang awam kita juga bisa mengamati yaitu dengan aplikasi Stellarium (Download di www.stellarium.org ) dimana perhitungan-perhitungan itu dikemas dalam tampilan 3D yang realistis.
Stellarium adalah aplikasi untuk mempelajari benda-benda langit seperti bulan, bintang dan planet, dengan tampilan 3D. Melalui aplikasi ini, kita bisa mengatahui letak posisi planet dan benda langit lainnya, kapan terjadi gerhana bulan atau matahari, dll. Aplikasi ini bisa diinstall di windows, mac, linux.
Bisa diinstall juga di android, coba cari di playstore
Dengan aplikasi tersebut kita bisa mengetahui posisi dan pergerakan planet-planet, bulan, bintang-bintang, galaksi dan benda langit lainnya, bahkan kita bisa mentukan hari, tanggal, tahun dan jamnya. Kita bisa mengetahui posisi benda langit di hari kemarin atau besok, sepuluh tahun yg lalu atau sepuluh tahun yang akan datang. Tentu itu berdasarkan ilmu pasti hasil pengamatan-pengamatan dan perhitungan.
Gambar diatas adalah gerhana matahari yg terjadi pada tanggal 9 Maret yang lalu dari jakarta pukul 07:02
Karena hari ini momen-momen menjelang Idul Fitri, Aplikasi ini akan kita gunakan untuk mengetahui posisi bulan ketika matahari terbenam pada tanggal 4 Juli 2016 atau 29 Ramadhan 1437 H. Berikut Hasilnya:
Tentukan lokasi, tanggal dan jam. Hilangkan ground(tanah) agar kita bisa melihat posisi matahari ketika sudah dibawah ufuk/horizon, hilangkan atmosfer agar langit terlihat lebih jelas, aktifkan azimutal grid untuk mengetahui sudut ketinggian. Setting jam ke jam 17:50 ketika matahari terbenam, kemudian kita lihat ke arah barat. Klik pada objek bulan(moon) maka statistik akan muncul di sebelah kiri layar. Ya, dari gambar diatas bisa dilihat, ketika matahari tebenam bulanpun terbenam, dan ketinggiannya -1°51'51.2" yang berarti bulan tidak terlihat karena berada dibawah ufuk, dan 4 Juli 2016 pukul 17:50 masih bulan ramadhan.
Coba kita lihat posisi bulan pada tanggal 5 Juli 2016 pada pukul 17:50
Bisa dilihat perbedaan dengan gambar sebelumnya. Pada tanggal 5 Juli 2016 pukul 17:50 posisi bulan berada diatas ufuk yaitu ketinggian/azimut +10°57'42.9"
Pada hari tersebut ketika matahari terbenam, bulan berada +10° diatas ufuk, dengan ketinggian 10° ini sangat memungkinkan untuk dilihat oleh mata telanjang (jika tidak terhalang awan), yang berarti tidak ada perbedaan antara metode hisab dan rukyat bahwa pada tanggal 5 Juli pukul 17:50 sudah memasuki 1 Syawal 1437 Hijriyah, kita akan mengumandangkan takbir, dan pada pagi hari tanggal 6 Juli 2016 kita melaksanakan salat idul fitri. Alhamdulillah.
taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum. Semoga Allah menerima amalan saya dan kamu, amalan puasa saya dan kamu.
The sun and the moon [move] by precise calculation [Q.S Ar-Rahman: 5]
Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar (diya/obor) dan bulan bercahaya(nur) dan ditetapkan-Nya orbit-orbit (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak (benar). Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. [Q.S Yunus: 5]
Stellarium untuk melihat dan mengetahui posisi Galaksi Bima Sakti (Milky Way)
Bima Sakti adalah galaksi spiral yang memiliki 200-400 miliar bintang dengan diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 1000 tahun cahaya.
Galaxy Milkyway terlihatnya seperti pita kabut bercahaya putih yang membentang pada bola langit. Pita kabut atau “aura” cemerlang ini sebenarnya adalah kumpulan jutaan bintang dan juga sebesar volume debu dan gas yang terletak di piringan/bidang galaksi. Jarak antara Matahari dan pusat galaksi diperkirakan 27.700 tahun cahaya. Di dalam galaksi bimasakti terdapat sistem Tata Surya, yang di dalamnya terdapat Planet Bumi tempat kita tinggal.
Galaksi bima sakti bisa dilihat dengan mata telanjang, dengan syarat langit malam yang cerah (tidak ada awan), dan tidak ada polusi cahaya, definisi utama dari langit malam yang terbebas dari polusi cahaya adalah langit tidak diterangi oleh cahaya-cahaya lampu kota. Yang berarti disekitar kita tidak boleh ada lampu/sumber cahaya lain selain bintang2 dilangit, karena jika disekitar kita ada cahaya maka cahaya bintang akan kalah dengan cahaya yang ada di dekat kita. Salah satu indikator yang dapat digunakan adalah mata kita dapat melihat banyak bintang dilangit. Jika hanya satu atau dua bintang yang terlihat maka bisa jadi polusi cahaya sudah sangat tinggi. Tempat terbaik untuk melihat bintang adalah di pegunungan, tepi pantai ataupun tempat yang jauh dari lampu-lampu perkotaan.
Syarat selanjutnya adalah kita tentu harus tahu dulu dimana posisi Milkyway berada. Untuk itu kita gunakan stellarium ini untuk melihat dimana dan kapan Milkyway muncul.
Karena kita berada didaerah khatulistiwa, saat yang paling bagus untuk melihat Milkyway atau Bima Sakti adalah sekitar bulan Maret s/d Agustus.
Di bulan-bulan ini lah pusat galaxy Milkyway tepat berada di belakang rasi Sagitarius.
Sehingga kita (di khatulistiwa) bisa melihat Milkyway terang benderang di langit malam.
Di luar bulan-bulan tadi, posisi Milkyway kurang bagus terlihat. Palingan cuma terlihat bagian redupnya saja, karena titik paling terangnya berada di bawah ufuk.
Sama seperti melihat hilal, pada stellarium cukup set lokasi dan waktu yang diinginkan untuk mengetahui dimana kita ingin menlihat milkiway, kemudian lihat disebelah mana milkiway menampakkan dirinya.
Berdasarkan gambar di atas bisa diketahui bahwa galaksi Bima Sakti/Milkway pada jam 23:01 WIB di jakarta akan terlihat membentang dari ufuk ke langit, antara barat dan selatan.
Terlihat seperti langit terbelah dengan milyaran bintang yg mengagumkan. Itulah galaksi tempat kita tinggal, dimana matahari dan planet lain yang tergabung dalam Tata Surya memerlukan waktu 250 juta tahun untuk dapat mengelilingi pusat galaksi bima sakti dimana tata surya ini mengorbit.
Maha Besar Allah. Ketika melihat langit dan bintang-bintang, jangan lupa bersyukur dan mengingat kebesaran Allah.
Pada akhirnya tulisan ini membawa kita pada suatu renungan yang mengajak kita untuk berfikir akan kebesaran Allah.
Bisa kita bayangkan, seekor lalat bisa terbang dengan tenang tanpa rasa takut diatas bumi, padahal bersamaan dengan itu lalat tersebut juga bergerak bersama bumi mengorbit mengelilingi matahari dengan kecepatan 30km/detik. Tidak hanya itu, matahari kita juga bergerak mengelilingi pusat galaksi dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya, semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.
Terdapat sekitar 200 milyar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 juta bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet, dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Selama jutaan tahun, masing-masing seolah “berenang” sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Selain itu, sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya.
Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Galaksi-galaksi pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan lainnya. Bahkan, telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan.
Keseluruhan alam semesta dipenuhi oleh lintasan dan garis edar.
“Demi langit yang mempunyai jalan-jalan.” (Al Qur’an, 51:7)
Itulah tasbih mereka kepada Allah, dengan taat dan patuh pada hukum dan ketetapan yang Allah tetapkan kepada mereka.
Lalu manusia? Manusia bebas bermaksiat, sombong, dan membuat kerusakan diatas planet bumi, dimana planet bumi sangat patuh bertasbih demi kelangsungan hidup manusia. Manusia tidak perlu khawatir bumi bertabrakan, karena toh sampai sekarang bumi baik-baik saja, padahal ada jutaan kemungkinan bumi bisa saja hancur ditengah alam semesta yang besar ini dimana bumi hanyalah debu yg sangat kecil. Dan manusia dengan sombongnya berkata Tuhan itu tidak ada.
Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. [Q.S Ibrahim: 33)
Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir. [Q.S Al-Jatsiyah: 13]
Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya) [Q.S An-Nahl:12]
Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui [Q.S Al- An'am:97]
Alam semesta tunduk untuk kepentingan dan kelangsungan hidup manusia yang sangat kecil ini.
Jika alam semesta ditundukkan untuk manusia, lalu kepada siapa manusia akan tunduk dan patuh??