Mengadministrasi server dalam jaringan adalah suatu bentuk pekerjaan yang dilakukan oleh administrator jaringan yang mempunyai tugas untuk membuat server, mengelola jaringan yang tersambung dengan server, memonitor jaringan, dan juga mengamankan transfer data dalam jaringan tersebut.
Langkah-Langkah Yang Dilakukan Administrator:
1. Memilih aplikasi untuk server
2. Memilih sistem operasi untuk jaringan
3. Memilih komponen server
4. Menetapkan sfesipikasi server
5. Membangun dan mengkonfigurasi server
6. Menguji server
7. Memonitor kinerja jaringan
1. MEMILIH APLIKASI UNTUK SERVER
Beberapa Aplikasi yang digunakan server untuk menjalankan jaringan antara lain:
- DNS (Domain Name System)
- DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
- FTP (File Transfer Protocol)
- Web Server
- Mail Server
- Samba
- Proxy
2. MEMILIH SISTEM OPERASI UNTUK SERVER
Sistem operasi yang digunakan untuk server bisa dari Microsoft seperti Windows Server 2003, 2008, dan 2012. Maupun dari Linux seperti Ubuntu server, RedHat, OpenSuse, Centos, Debian, dan masih banyak lagi. Disini kita akan belajar dengan menggunakan OS Debian dari Linux.
67% server didunia menggunakan linux, 30% menggunakan windows, dan sisanya MAC OS dll.
Mungkin kamu kesulitan dan ogah kalo mau pake komputer dgn OS Linux, padahal Smartphone kamu Linux juga lho. bahkan komputer termahal, terhebat dan terbesar didunia ditenagai oleh Linux. hebat kan Linux itu? Linux menguasai Komputer paling kecil didunia(Raspberry Pi, google Glass, smartphone, Android Stick, dll) sampai yang paling besar(mainframe).
3. MEMILIH KOMPONEN SERVER
Bila kita membuat sebuah server yang terhubung dengan sebuah jaringan maka peralatan minimal yang diperlukan diantaranya adalah:
- Komputer server
- NIC
- HUB
- Switch
- Kabel lengkap dengan konektornya: UTP, STP, Fiber Optic
4. MENETAPKAN SPESIFIKASI SERVER
Kita akan membuat server menggunakan linux Debian lenny, maka spesifikasi minimal yang diperlukan adalah:
- Processor pentium IV 1 Ghz
- 64 Mb RAM
- 5Gb Hardisk
